Selasa, 16 Juni 2015

BAB 10. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkann seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabbar ataupun dalam kecemasan
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tinkahh laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak – gerik itu umumnnya lain dari biasanya, misalnya berjaan mundar – mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil  mengepal – ngepalkan tangannya;duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah murung atau sayu, mals bicara; dan lain – lain.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan ynag menimpa manusia yaitu kecemasann kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mu gkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda – benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seeorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan. Seorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bilaia sendirian, lebih – lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Keemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Singmund,Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1). Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan ini timbul karena orang itu takut akan bayangan sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
(2). Bentuk ketakutan yang terang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkan.
(3). Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba – tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
(c). Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan indivitu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu dering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
B. SEBAB – SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab – sebab ornag gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak – haknya. Hal itu adlah akibat dari suatu ancamam, bak ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh : Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan0, orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
C. USAHA – USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh : Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang. Karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa – paa bila menghadapi keluarganyayang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal inni dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Untuk mengatasinyya kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan kita sepenuhnya kepada-nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orng, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata ketersaingan berarti hal –hal yang berkenan denagn tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Tersaing atau ketersaingan adalah bagian hidup manusia.. sebenarnya atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari peraulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai – nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibenci orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingan.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman.
Sebab – sebab terjadinya kesepian
Bermacam – macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman – teman sepergaulan.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal – usul ynag jelas.

G. SEBAB – SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya tergantung tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang – rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsnag – rangsang baru. Mereka menampakkan tanda – tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan gemetar, kehilanagn pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal – hal yang tak menyenangkan, atau sebab – sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendal, tidak nirmal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa  berkali – kali.
4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai pengalamann.
Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarnya jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalh, hina, dan berdosa.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius.
7. Keadaaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing – pusing, muka merah, nasi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.

H. USAHA – USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam – macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita.


0 komentar:

Posting Komentar