Sabtu, 24 Oktober 2015

Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Sedangkan Globalisasi Perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuata pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.


Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. contoh nyata dari pengaruh globalisasi ini adalah adanya pasar bebas. Yaitu dengan tumbuhnya produk-produk luar negeri yang membuat produk Indonesia kalah saing dipasaran. Ini akibat dari orang-orang Indonesia yang berpikir bahwa produk-produk luar negeri lebih berkualitas baik daripada produk dalam negeri. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang – barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk – produk buatan Indonesia. Bagi beberapa pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan baku import dari China, malah menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke dalam pasar bebas Asia. Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh lebih murah karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa menekan banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang. Itu merupakan contoh positif dari pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia.

Dampak positif globalisasi antara lain:
Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia
Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia
Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

Dampak negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dari ketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Berikut adalah dampak negatif globalisasi terhadap perekonomian adalah :
Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk mainan Cina yang lebih murah bagi industri mainan di tanah air.
Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.

Maka dari itu sebaiknya kita sebagai warga Indonesia yang mencintai Indonesia wajib hukumnya untuk mendukung Indonesia agar bisa sejahtera. Misalnya dengan membeli produk dalam negeri karena pasar kita yang sudah tersaingi oleh pasar luar negeri di era globalisasi ini. Globalisasi membawa pengaruh positif terhadap Indonesia, tetapi tidak kalah juga dengan contoh yang telah disebutkan diatas dampak negatifnya. Dalam hal Globalisasi ini, peran pemerintah dalam suatu negara sangat diperlukan, mengingat segala aspek yang dilakukan adalah demi tercapainya suatu keadaan negara yang lebih baik. Pemerintah perlu menyikapi kehadiran globalisasi disini secara intensif dan berkelanjutan (berkala). Karena dampak/pengaruh negatif dari globalisasi ini jika dibiarkan secara terus menerus maka sama saja akan memutarbalikkan keadaan bahkan membuat keadaan (kehidupan masyarakat) Indonesia semakin terpuruk. Kesenjangan dan ketimpangan akan terjadi dan akan terus terjadi, baik antar wilayah, maupun kedudukan sosial di Indonesia.
 
 Kejatuhan ekonomi global yang sekarang melanda cukup memprihatinkan,banyak Negara yang sudah mulai was-was bahkan sudah ada yang terkena imbasnya. Indonesia yang selama ini dianggap kekuatan ekonominya lemah, jauh dibanding saat kita jaya dulu ternyata melebihi perkiraan kebanyakan orang didunia. Indonesia hampir tidak terkena imbas dari krisis ekonomi yang mulai melanda dunia hingga saat ini. Dibandingkan Negara Tetangga Singapura, Thailand dan Malaysia akan menjadi yang paling berisiko diantara negara-negara berkembang Asia jika ada penurunan tajam dalam ekonomi global. Sementara Indonesia dinilai Negara yang paling sedikit terpapar dan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menghasilkan langkah-langkah stimulus seandainya ekonomi dunia jatuh tajam. Demikian lembaga pemeringkat FitchSelasa(22/11/2011). "Malaysia dan Thailand terlihat sangat terpapar dan memiliki ruang terbatas untuk kebijakan stimulus,"kata analis Fitch Philip Mc Nicholas, mengutip tingkat utang yang relative tinggi terhadap produk domestic bruto (PDB). Adapun Indonesia, lanjutdia, karena ekonomi domestic yang besar dan rasio utangnya terhadap PDB yang rendah,maka relative paling sedikit terpapar apabila terjadi krisis ekonomi global. Ia menambahkan,Indonesia yang merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggaraini,berada dijaluruntuk peningkatan peringkat dalam 12 sampai 18 bulan kedepan. Fitch saat ini memberikan peringkat BB + dengan out look positif. "Kemampuan untuk menahan guncangan akan sangat menguntungkan untuk kasus Indonesia,"Akibat krisis ekonomi global terhadap produsen kita Barang-barang impor akan semakin membanjiri Indonesia sebagai pasar yang masih sanggup menyerap produk-produk global.Ini memungkinkan karena daya beli masyarakat diIndonesia masih kuat sehingga permintaan terhadap produk apapun akan tetap stabil. "Jangan sampai produsen Indonesia kalah bersaing dan hanya menjadi penonton. Mereka harus mampu mengisi tingkat permintaan yang terus meninggi dipasar domestic dan jangan sampai barang asing yang menguasainya. Apalagi, lihat dipasar Tanah Abang, banyak barang asal China yang memenuhi. Padahal, barang asal Indonesia tidak kalah kualitasnya,"ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratna wati diJakarta, Rabu(23/11/2011),  saat berbicara dalam seminar Komite Ekonomi Nasional (KEN).Menurut Anny,Indonesia juga perlu mewaspadai perjanjian perdagangan bebas yang semakin meluas. Itu akan dimanfaatkan secara habis-habisan oleh Negara lain untuk mencari pasar seluas mungkin, termasuk kepasar domestic Indonesia."Banyak free trade agreement yang harus diantisipasi.Kalautahun 2012, permintaan global menurun,maka produk-produk global akan menyerbu pasar-pasar yang masih memiliki daya beli. Indonesia harus sadar agar produsen dalam negeri mampu mengisi pasar domestik,".Indonesia juga tetap mengantisipasi perubahan pada net ekspor(selisih antara ekspor dan impor)dengan menumbuhkan kontribusi belanja pemerintah dan investasi.Dengan topangan belanja pemerintah dan investasi,Indonesia masih sanggup untuk menumbuhkan perekonomiannya ke level 6,5 persen pada tahun 2011 dan 6,7 persen pada tahun 2012.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia bisa turun juga. Pengamat ekonomi Faisal Basri mengemukakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bias turun menjadi sekitar 5 persen dari asumsi pemerintah dalam APBN 2012 sebesar 6,7 persen pada tahun depan. Ini biasa terjadi jika krisis utang diEropa berubah menjadi krisis keuanganya kniada satu bank di Eropa yang kolaps."Dan, kalau menjadi krisis global itu akan sampai ke 4 persen juga. Ini seperti 2009 ,"terang Faisal dalam konferensi pers"Indonesia Economic Outlook 2012" yang diselenggarakan oleh Permata Bank, diJakarta, Selasa(22/11/2011). Namun, ia melihat krisis utang yang terjadi diwilayah tersebut kecil kemungkinannya menjadi krisis global.Ia melihat ada upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintahan negara-negara diwilayah itu untuk menyelesaikan krisis ini.Menurut Faisal,kunci penyelesaian krisis berada dinegara Italia. Faisal mendukung penunjukan Mario Monti untuk menggantikan PM Italia,Silvio Berlusconi."Mario Monti initeknokrat ekonomi,"
 
Krisis ekonomi global awalnya karena subprime mortage atau kredit macet sektor perumahan di AS yang akhirnya membuat ambruknya pasar modal AS dengan anjloknya indeks saham di Bursa Efek New York ndan diperparah melambungnya harga minyak dunia hingga menyentuh harga 105 dolar AS per barel yang memberi kontribusi terhadap tekanan terhadap perekonomian AS. Kondisi internal dan eksternal AS yang kurang kondusif menggiring melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap euro dan yen sehingga memicu kenaikan harga komoditas internasional seperti minyak, batu bara, gas alam dan emas. Ketergantungan industri AS akan minyak masih dominan sehingga menambah deret keterpurukan ekonomi AS. Konsekuensi dari peristiwa tersebut berdampak pada stagflasi dimana akan terjadi percepatan laju inflasi global yang mendorong perlambatan ekonomi. Akibatnya tingkat permintaan di seluruh dunia melemah tanpa kecuali. Negara industri maju mengalami derita resesi yang parah. Repotnya, derita itu ditularkan dan dirasakan pula pada kita Indonesia. Jalur perdagangan (ekspor-impor) dan jalur keuangan (arus modal) adalah pintu masuk mrambatnya krisis global pada ekonomi domestik. Akibat yang dirasakan adalah ke sektor riil. Apabila dunia bisnis semakin melemah, nantinya akan menyentuh pada pengangguran dan kemiskinan. Inilah yang menjadi ancaman terberat bagi sektor riil di Indonesia. Pada tahun 2008, angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) telah meningkat. Pada November saja, tercatat sebanyak 66.000 orang yang terkena PHK. Jumlah yang di-PHK ini diperkirakan terus meningkat pada 2009. Belum lagi krisis juga menghantam organisasi non profit atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dikarenakan sumber-sumber pendanaan LSM-LSM di negara selatan berasal dari lembaga donor di negara-negara utara yang sedang mengalami krisis keuangan. Adanya krisis keuangan yang melanda negara-negara utara tentu saja akan mengurangi penggalangan dana yang dilakukan oleh lembaga-lembaga donor dari negara tersebut. Biasanya lembaga-lembaga donor dari negara-negara utara menggalang dana dari pajak atau sumbangan sukarela warga negaranya. Hasil dari penggalangan dana itu kemudian disalurkan ke LSM-LSM di negara-negara selatan. Sementara di Indonesia, sebagian besar LSM menerima dana dari lembaga donor yang berasal dari negara Amerika Serikat dan Eropa. Kelesuan kegiatan ekonomi di kedua kawasan itu tentu saja mempengaruhi kelancaran pendanaan bagi LSM-LSM di Indonesia. Krisis juga mengakibatkan merosotnya nilai tukar rupiah, kemerosotan yang tajam atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yg mengakibatkan pr investor menarik dana mrka smua Sektor properti juga terkena imbasnya, krn perbankan menyetop sementara untuk pemberian kredit sektor properti. Bagi industri properti pendanaan dari perbankan adlh kebutuhan dana yang vital di samping mereka mengalokasikan dana internal. Apalagi suku bunga kredit pemilikan rumah yang naik akibat ditetapkannya suku bunga acuan atau BI rate yg naik juga. Jadi intinya krisis global membawa dampak yang luar biasa besar bagi Indonesia bhkn ekonomi pembanguan pd umumnya. Tapi dibalik krisis global tersebut masih ada faktor-faktor ekonomi yang dianggap “penyelamat bangsa”. Mereka adalah para pelaku ekonomi yang telah terbukti selama ini memiliki daya tahan yang tinggi. Mereka tersebar luas di seluruh penjuru nusantara dalam peranannya sebagai petani, nelayan, peternak, pengusaha UMKM dan pelaku ekonomi daerah. Merekalah sebenarnya “kantung penyelamat bangsa”. Saat krisis melanda Indonesia, dimana ekonomi tertekan dengan berat, usaha mereka masih tumbuh pada kisaran 3-4%. 
 
 
Referensi :
 
http://firyalekaagustya.blogspot.co.id/2013/05/pengaruh-globalisasi-pada-perekonomian.html
http://dithaaltha26.blogspot.co.id/2013/06/dampak-ekonomi-global-terhadap.html
https://ayuue.wordpress.com/pengaruh-krisis-ekonomi-global-terhadap-ekonomi-pembangunan/

Sabtu, 17 Oktober 2015

Assalaamu'alaikum semua, kita lanjut ke materi selanjutnya tentang Pengertian dari Ekonomi dan Perekonomian Global atau dalam arti umum disebut Perekonomian dunia. Kita langsung aja ke TKP.

EKONOMI


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Intu masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan ( nomos ) , atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikro ekonomi vs makro ekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif ( deskriptif ) vs normatif, mainstream vs heteredox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang – bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian prilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan diatas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pillihan-pilihan. Mislanya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang dan agama. 

Gary Backer dari university of chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel – artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan prilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan segai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

o Faktor – faktor dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu :

a. Tanah dan sumber alam, faktor produksi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.

b. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian.

Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu : tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja terdidik.

c. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang – barang dan jasa – jasa yang dibutuhkan.

d. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Keahlian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.

o Macam – macam sistem perekonomian

a. Sistem perekonomian kapitalisme Sistem perekonomian kapitalisme yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sbesar – besarnya.

b. Sistem perekonomian sosialisme Sistem perekonomian sosialisme yaitu perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk kedalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara sera jenis – jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

c. Sistem perekonomian komunisme Sistem perekonomian komunisme adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber – sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan.

d. Sistem ekonomi merkantilisme Sistem ekonomi merkantilisme yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak asset dan modal yang dimiliki negara.

e. Sistem perekonomian fasisme Sistem perekonomian fasisme yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.

o Macam – macam sistem ekonomi

a. Sistem ekonomi tradisional Suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor – faktor produksi dengan pola tradisional atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Motivasi kegiatan ekonominya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama.

b. Sistem ekonomi pasar Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi yang sebagian besar barang – barang kapital baik yang buatan manusia maupun buatan alam yang dimiliki swasta. Proses produksi, distribusi, dan konsumsinya dilaksanakan dalam rangka mencari laba yang sebesar – besarnya oleh pemilik. 

c. Sistem ekonomi terpusat Suatu sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah. Motivasi kegiatan ekonominya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dan untuk kemakmuran negara.

d. Sistem ekonomi campuran Sistem ekonomi hasil perpaduan dari sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi terpusat sehingga kelemahan – kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam kegiatan ekonomi.

e. Sistem ekonomi Indonesia Sistem ekonomi Indonesia dikenal sebagai demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pada sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota – anggota masyarakat. Motovasi kegiatan ekonominya adalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popoler, dan bentuk – bentuk interaksi yang lain. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas – batas negara.

o Ciri globalisasi Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkeembangnya fenomena globalisasi di dunia. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang – barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

Pasar dan produksi ekonomi di negara – negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa ( terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional ). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal – hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang feshion, literatur dan makanan.

Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain – lain.

o Penyebab krisis ekonomi global Ditengah dinamika ekonomi global yang terus – menerus berubah dengan akselerasi yang semakin tinggi, Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang intensitasnya telah sampai pada keadaan yang nyaris menuju kebangkrutan ekonomi. Krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter – beberapa waktu yang lalu, paling tidak telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga hal :

1. Kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah – langkah yang ditempuh pemerintah dalam merespons krisis selama ini lebih bersifat “tambal – sulam”, ad – hoc, dan cenderung menempuh jalan yang berputar – putar. Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki negeri ini dicurahkan sepenuhnya untuk menyelamatkan sektor modern dari titik kehancuran. Sementara itu sektor tradisional, sektor informasi, dan ekonomi rakyat yang juga memiliki eksistensi di negeri ini seakan – akan dilupakan dari wacana penyelawatan perekonomian yang tengah menggema.

2. Rezim orde baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan ( growth ) ekonomi telah menghasilkan crony capitalisme yang telah membuat struktur perekonomian menjadi sangat rapuh terhadap gejolak–gejolak eksternal. Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata sangat bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu akibat “dianak – tirikan”, sektor pertanian pun juga tak kunjung nature sebagai penopang laju industrialisasi. Yang saat itu terjadi adalah derap industrialisasi melalui serangkaian kebijakan yang cenderung merugikan sektor pertanian. Akibatnya, sektor perekonomian tak mampu berkembang secara sehat dalam merespons perubahan pola konsumsi masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk – produk ekspor Indonesia. Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan kecenderungan diatas adalah karena proses penyesuaian ekonomi dan politik ( economic n political adjustment ) tidak berlangsung secara mulus dan alamiah. Soeharto – style state – assisted capitalesm nyata – nyata telah merusak dan merapuhkan tatanan perekonomian. Memang disatu sisi pertumbuhan ekonomi yang telah dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang ujung – ujungnya justru counter productive bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

3. Rezim yang sangat korup telah membuat sendi – sendi perekonomian mengalami kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan mengakibatkan arah alokasi sumber daya perekonomian menjurus pada kegiatan – kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil optimum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat mungkin terus berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai pada batas tertentu pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan. Selanjutnya praktik – praktik korupsi secara perlahan C tapi pasti C telah merusak tatanan ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan oleh prilaku penguasa, elit politik, dan jajaran birokrasi. Keadaan semakin parah ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun ternyata juga turut terseret kedalam jaringan praktik – praktik korupsi itu. 

Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibaregi dengan tingginya ketidakpastian itu telah menyebabkan terkikisnya kepercayaan ( trust ). Yang terjadi dewasa ini tidak hanya sekedar pudarnya trust masyarakat terhadap pemerintah dan sebaliknya, melainkan jkuga antara pihak luar negeri dan pemerintah, serta diantara sesama kelompok masyarakat. Yang terakhir disebutkan ini tercermin dengan sangat jelas dari keberingasan massa terhadap simbol – simbol kekuasaan serta kemewahan dan terhadap kelompok etnis Cina, seperti yang dikenal dengan peristiwa Mei 1998. Sementara itu, krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat dilihat dari respons masyarakat yang kerap kali berlawanan dengan tujuan kebijakan yang ditempuh pemerintah. Misalnya, kebijakan pemerintah yang seharusnya berupaya menggiring ekspektasi masyarakat kearah kanan, justru telah menimbulkan respons masyarakat menuju ke arah kiri, dan sebaliknya. Faktor lainnya adalah semakin timpangnya distribusi pendapatan dan kekayaan, sehingga mengakibatkan lunturnya solidaritas sosial.

Sistem perekonomian yang berlaku di Indonesia yaitu sistem perekonomian kapitalisme. Sistem ekonomi global yang mengarah kapitalis adalah eksploitasi sebesar – besarnya pada sumber daya alam tanpa memikirkan efek jangka panjang. Satu hal yang hanya menjadi pemikiran kaum kapitalis, yaitu untung, untung dan untung, tak ada yang lain. Sistem ekonomi global mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Mulai dari sistem ekonomi tradisional, modern, hingga kapitalis seperti sekarang. Perkembangan sistem ekonomi global juga dipengaruhi oleh perkembangan pola pikir manusia. Semakin lama, manusia cenderung semakin ingin bebas dan tidak mau dikekang keinginannya. Begitu pula dengan kegiatan ekonomi yang mereka lakukan. Mereka semakin ingin terlepas dari aturan – aturan yang selama ini diberlakukan pemerintah. Oleh sebab itu, sistem ekonomi kapitalis mengalami perkembangan yang cukup pesat. Saat ini, hampir negara – negara di seluruh dunia menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Sekalipun negara tersebut mengatakan bahwa sistem ekonominya adalah campuran, namun pada kenyataannya adalah kapitalis. Jadi apabila ada orang yang bertanya, sistem ekonomi apakah yang dipakai dunia saat ini ? jawabannya memang sistem ekonomi kapitalis. Yang kuat akan semakin kuat, sedangkan yang lemah akan semakin lemah. 

Masalah perekonomian di Indonesia yang sempat terjadi bukan hanya masalah deflasi dan inflasi. Sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan maupun jasa, pun terkadang masih mengalami hambatan hingga saat ini sehingga masalah perekonomian yang ada di Indonesia belum tuntas sepenuhnya. Jika kita mau menghubungkan masalah perekonomian Indonesia dengan pengangguran dan kemiskinan, tentu kondisi ekonomi Indonesia masih jauh disebut stabil. Usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala. Alhasil, kita harus berulang – ulang mengimpor beras atau gandum dari negara lain. Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Inilah salah satu masalah perekonomian di Indonesia. Distribusi adalah masalah perekonomian di Indonesia yang juga perlu dibenahi. Distribusi merupakan bagian penting dari sebuah kegiatan ekonomi. Lancar atau tidaknya jalur distribusi akan berpengaruh terhadap pasar dan kekuatan ekonomi masyarakat.

PEREKONOMIAN GLOBAL
 
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai cara. Misalnya, tergantung model yang dipakai, penilaian yang dipakai dapat direpresentasikan menggunakan mata uang tertentu, misalnya dolar AS tahun 2006 atau euro tahun 2005.

Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga terdapat kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi, meski definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang yang belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antarktika, kesempatan yang sama di Mars tidak bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia—bahkan jika saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu—dan dapat dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum tercipta, seperti penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Jauh dari standar minimum nilai produksi, pemakaian, dan tukar di planet Bumi, definisi, representasi, model, dan penilaian ekonomi dunia beragam bentuknya.

Wajar saja membatasi pertanyaan tentang ekonomi dunia secara eksklusif hingga aktivitas ekonomi manusia saja, dan ekonomi dunia sering diukur secara moneter, bahkan dalam beberapa hal yang tidak memiliki pasar efisien untuk membantu menilai barang atau jasa tertentu, atau beberapa hal yang memiliki sedikit penelitian independen atau kerjasama pemerintah membuat pengukuran sulit dilakukan. Contoh yang umum adalah obat-obatan ilegal dan barang selundupan, yang dalam standar apapun termasuk bagian dari ekonomi dunia, namun tidak ada definisi pasar legal semacam itu.

Akan tetapi, bahkan dalam beberapa hal yang memiliki pasar yang jelas dan efisien untuk menetapkan nilai moneter, para ekonom jarang memakai nilai tukar saat ini atau resmi untuk menerjemahkan satuan moneter pasar ini menjadi satuan tunggal untuk ekonomi dunia, sejak nilai tukar cenderung tidak merefleksikan nilai dunia, misalnya dalam beberapa hal ketika volume atau harga transaksi diatur oleh pemerintah.

Nilai pasar dalam mata uang lokal biasanya diterjemahkan menjadi satu satuan moneter tunggal menggunakan ide kemampuan berbelanja. Ini adalah metode yang dipakai untuk menghitung aktivitas ekonomi dunia dalam mata uang dolar AS atau euro asli. Meski begitu, ekonomi dunia dapat dinilai dan diekspresikan dalam berbagai cara. Tidak jelas seberapa banyak penduduk dunia yang sebagian besar aktivitas ekonominya terefleksikan pada nilai-nilai ini.

Pada tahun 2011, ekonomi-ekonomi terbesar di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB nominalnya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Perancis, Britania Raya, Brasil, dan Italia. Ekonomi-ekonomi terbesar di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB (PPP)-nya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, Jerman, Rusia, Britania Raya, Brasil, dan Perancis.

Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar pada Ekonomi Dunia menurut Bank Dunia.



Referensi :


https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_dunia#cite_note-3
https://bondengnice.wordpress.com/2013/04/29/perekonomian-global/

20 ekonomi terbesar menurut GDP

Assalaamu'alaikum semua, kita langsung lanjut aja ke materi selanjutnya ya!!! Sebenarnya saya ingin mengangkat tema tentang perekonomian global, tapi entah mengapa saya ingin memposting materi ini di halaman berbeda. Sejujurnya saya sangat tertarik untuk mengetahui peringkat-peringkat tertinggi dunia dari perekonomian masing-masing negara. Ternyata sekali klik, saya langsung mendapatkan materinya di Wikipedia, dan tidak tanggung-tanggung yang saya dapatkan lengkap dari tahun 1970 hingga sekarang. Dan saya lebih terkejut lagi atas peringkat perekonomian negara kita Indonesia di mata dunia. Pasti penasaran kan?!? Langsung aja kita ke TKP :


Berikut adalah daftar dua puluh ekonomi terbesar menurut PDB nominal pada tahun tertentu menurut Dana Moneter Internasional.


Nilai PDB IMF




Dan berikut adalah daftar dua puluh ekonomi terbesar menurut PDB (PPP) pada tahun tertentu menurut Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.




Referensi :