Senin, 24 November 2014

   Assalaamu'alaikum semua!!! Lanjut lagi ke pembahasan selanjutnya tentang "IPTEK dan Kemiskinan". Langsung aja ke TKP ya.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan mempunyai banyak definisi, diantaranya :

   Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

   Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.

   Jadi secara singkat, ilmu pengetahuan adalah suatu data / sarana tentang alam semesta ini yang bisa kita gunakan untuk kepentingan kita masing-masing.

Sedangkan teknologi mempunyai definisi :

   Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

   Teknologi adalah penggunaan pengetahuan ilmiah untuk meningkatkan cara untuk melakukan sesuatu.

   Jadi bisa dikatakan bahwa teknologi adalah segala sesuatu yang dibuat dari ilmu pengetahuan untuk kenyamanan hidup manusia, serta untuk mempermudah pekerjaan manusia. Misalnya dibuat teknologi kendaraan agar mempermudah kita untuk bepergian, dibuat rice cooker untuk mempermudah kita dalam memasak nasi, dll.

   Dan bisa disimpulkan bahwa IPTEK adalah suatu data tentang alam semesta ini yang berhubungan dengan teknologi / sarana pemenuhan kebutuhan hidup manusia, termasuk kebutuhan dalam mempermudah hidup manusia.

Kemiskinan

   Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
   Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

Penyebab kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Hubungan IPTEK dan Kemiskinan

   Jika mau dihubungkan, maka saya membaginya ke dalam dua sudut pandang, yaitu sudut pandang positif dan negatif. Negatifnya adalah, dengan adanya kemiskinan di dalam lingkungannya, seseorang bisa menjadi kurang semangat / kurang termotivasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan khususnya IPTEK karena faktor pesimis, kesibukan mencari nafkah, dll. Atau bisa juga karena kemiskinan, seseorang bisa kesulitan memperoleh ilmu pengetahuan khususnya IPTEK karena faktor ketidakmampuan, minimnya sarana pemberi ilmu, dll. Dan dari sudut pandang positif, bisa dikatakan seseorang akan lebih termotivasi untuk lebih maju dan berkembang dengan berusaha memperbanyak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (khususnya IPTEK), dengan harapan untuk bisa menaikkan taraf hidupnya.


Referensi :

 http://id.wikipedia.org/
http://www.ilmusipil.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-adalah
http://www.pengertian.info/pengertian-teknologi.html

0 komentar:

Posting Komentar