Senin, 20 Oktober 2014

Pengertian Individu

  Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik  jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

  Menurut Dr. A. Lysen kata individu bukan manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai suatu kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.

Dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, individu berarti :
1). Orang seorang;
2). Pribadi orang (terpisah dr yg lain);
3). organisme yg hidupnya berdiri sendiri.

   Jadi dapat kita simpulkan bahwa individu adalah satu atau sendiri dari sekian lain sesuatu, atau sesuatu yang berhubungan dengan kesendirian atau sesuatu sendiri yang tidak terikat dengan sesuatu. Adapun individu bisa dihubungkan dengan banyak hal seperti orang, binatang, bahkan tumbuhan, dan tentunya hal-hal yang lain.


Pengertian Keluarga

     Konsep keluarga menurut islam secara substansial tidak begitu berbeda dengan bentuk konsep keluarga sakinah yang ada pada hukum Islam yaitu membentuk rumah tangga yang bernafaskan Islam, yang mawaddah wa rahmah. Keluarga dalam pandangan Islam memiliki nilai yang tidak kecil. Bahkan Islam menaruh perhatian besar terhadap kehidupan keluarga degan meletakkan kaidah-kaidah yang arif guna memelihara kehidupan keluarga dari ketidak harmonisan dan kehancuran.
 
   Menurut Wikipedia keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.

   Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

   Pengertian keluarga berdasarkan asal-usul kata yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara (Abu&Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk dari dua kata yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan bahwa keluarga adalah anggota hamba atau warga saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai bagian dari dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainnya secara keseluruhan.

Dan menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, individu berarti :

1. Ibu dan bapak beserta anak-anaknya;
2. Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan;
3. (kaum -- ) sanak saudara atau kaum kerabat;
4. Satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.

   Bahkan dalam film Naruto Shipuden keluarga didefinisikan sebagai orang-orang yang memikirkan kita dimanapun mereka berada.


   Jadi dapat kita simpulkan bahwa keluarga adalah kumpulan dari beberapa orang yang saling berkumpul, saling mempunyai perasaan yang terikat tanpa pernah dibatasi oleh waktu dan saling mendukung serta saling memahami satu sama lain, khususnya yang memiliki ikatan darah. Mengapa saya katakan di sini "khususnya yang memiliki ikatan darah", karena menurut saya tidak harus memiliki ikatan darah jika kita ingin menjadi sebuah keluarga. Karena selama kita memiliki perasaan satu sama lain tanpa pernah dibatasi oleh waktu, maka kita bisa menjadi keluarga, contoh : saudara angkat, tetangga, bahkan juga dalam film-film jepang teman seprofesi dalam geng tersebut adalah keluarga, juga masih ada contoh yang lainnya. Semua contoh tersebut tentu saja pernah saya alami dan saya lihat dalam kehidupan nyata, kecuali contoh geng di jepang. Dan  maksud dari kesemuanya adalah yang tidak memiliki ikatan darah namun saling memiliki perasaan untuk bersama, tetapi perasaan tersebut tidak pernah dibatasi oleh waktu. Akan tetapi tentunya yang memiliki ikatan darah adalah keluarga sesunggguhnya yang terikat oleh hubungan darah.




Fungsi-fungsi Keluarga

   Adapun fungsi keluarga sebetulnya sangat banyak, bahkan mungkin tidak terhitung, tapi saya ambil fungsi-fungsi keluarga yang menurut saya sendiri adalah yang paling penting, yaitu :

1. Saling mencintai dan menyayangi dan saling mengajarkan tentang cinta dan kasih sayang kepada sesama
    Hal yang paling utama dalam keluarga adalah saling mencintai dan menyayangi. Karena jika cinta bisa dimulai dari keluarga, maka pasti bisa diteruskan kepada sekitarnya ketika salah satu dari keluarga tersebut sedang di tempat lain. Itu juga yang melandasi teori saya sendiri, bahwa jika seorang anak sudah diajarkan tentang kasih sayang oleh keluarganya, pasti dia akan selalu memiliki kebaikan di hatinya walaupun ketika dia sudah dewasa berubah menjadi seseorang yang keras dan terlihat buruk.
    Bisa kita ambil contoh para preman yang ada di jalanan, mungkin mereka terlihat buruk, menakutkan dan tidak berpendidikan. Padahal dari pengalaman saya sendiri, kebanyakan dari mereka memiliki sifat-sifat baik di dalam hatinya yang kita tidak kita ketahui, seperti:
- Untuk menolong ketika mereka melihat ada yang membutuhkan
- Kesetiakawan yang tinggi bahkan pada orang yang baru menjadi temannya
- Segan kepada orang-orang yang mereka hormati
- Hanya mengganggu orang-orang yang mengganggu mereka
- Tidak Munafik atau selalu menunjukan apa adanya diri mereka (baik dan buruknya mereka sendiri)
- Dan masih banyak lagi sifat baik lainnya yang masih belum saya ketahui
    Saya yakin, kemungkinan besar mereka memiliki sifat-sifat itu karena mereka melihat kasih sayang di sekitar mereka, yang kemungkinan dari keluarga mereka. Namun karena ada beberapa faktor, mereka memilih jalan tersebut.

2. Saling melindungi satu sama lain
Tentu saja ini juga salah satu fungsi keluarga yang lain, yaitu saling melindungi.
    Hal ini biasanya reflek kita perbuat jika melihat anggota keluarga yang lain sedang kesulitan. Bisa kita ambil contoh dari kakak beradik yang biasanya tidak akur, ketika mereka melihat yang lain sedang diganggu oleh orang lain, maka mereka reflek langsung menolongnya.

3. Saling menerima kekurangan satu sama lain
    Hal ini juga yang saya sering lihat pada banyak keluarga. Ketika ada satu orang anggota keluarganya yang sering membuat kesalahan, pasti keluarga masih mau memaafkan.
    Adalah keluarga juga yang selalu melihat kita apa adanya tanpa memandang seperti apa diri kita. Saya juga sering melihat bahwa jika kita ingin bisa berteman atau menjalin suatu hubungan dengan orang lain, kita pasti sering tidak menunjukan diri kita apa adanya, malahan kita hanya menunjukan hal-hal yang baik dari diri kita atau mungkin tidak menjadi diri kita sendiri. Karena jika tidak, pasti tidak banyak yang mau menerima kita. Tapi lain halnya dengan keluarga kita, walaupun kita sering berbuat kesalahan dan walaupun kita mempunyai sifat buruk, keluarga masih mau menerima kita.
4. Saling memberi nasehat
    Pada hal ini, sebetulnya adalah salah satu hal yang paling penting untuk semua orang. Karena sejujurnya nasehat yang paling bagus adalah dari keluarga kita sendiri. Karena merekalah yang tau bagaimana hal yang baik untuk kita. Karena mereka juga yang tau diri kita sendiri.
5. Saling mendidik
    Sebetulnya hal ini tidak jauh beda dengan saling memberi nasehat, tapi dalam hal ini perbedaannya adalah jika nasehat itu disampaikan dari hati ke hati, atau mendidik jika sedang ada waktunya. Tapi jika saling mendidik dilakukan setiap waktu, seperti :
- Anak yang melihat kelakuan orang tua mereka dan mengikutinya
- Saudara yang melihat prestasi saudaranya yang lainnya dan mencoba untuk mengikutinya
- Bahkan orang tua yang melihat hal yang baik dari anaknya dan mencoba untuk berubah jadi lebih baik
- Dll.
    Jadi saling mendidik ini bukan hanya dari orang tua ke anak, tapi ada juga orang tua yang belajar dari anaknya, karena tidak ada orang tua yang sempurna di dunia ini, bahkan merekapun masih harus berusaha menjadi lebih baik, akan tetapi tidak ada orang yang lebih baik dari orang tua kita sendiri walaupun mereka tidak sempurna.
 




Referensi:

http://kamusbahasaindonesia.org/individu
http://www.slideshare.net/fandyfama/tugas-biologi-pengeritan-individu-populasi-dan-komunitas
https://www.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga#Pengertian
http://eprints.uny.ac.id/8578/3/BAB%202%20-%2008413241010.pdf

0 komentar:

Posting Komentar