PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Assalaamu'alaikum all,
kita lanjut ke pembahasan selanjutnya mengenai pengambilan keputusan. Kita
angsung aja ke pembahasan :
DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan
dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai
unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan
itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil
keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin
yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat
definisi menurut para ahli, antara lain :
-
Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
-
Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling cepat.
-
Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan
adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara
pemecahan masalah.
-
Moorhead dan Griffin (1995: 82) :
Menyatakan pengambilan
keputusan sebagai kegiatan pemilihan diantara berbagai alternatif yang
tersedia.
-
Atmosudirjo (1982: 97) :
Pengambilan keputusan
selalu bersifat memilih diantara berbagai alternatif untuk menyelesaikan
masalah.
Dari
definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh
sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara /
teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih
dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya
harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
Menurut
Wikipedia Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu
jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses
pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat
untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan
keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh
informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu (timeliness).
Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat
bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George R.Terry dan Brinckloe
disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat
digunakan yaitu :
1. Intuisi :
Suatu proses bawah
sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat
subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
A. Segi positif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
-
Waktu yang digunakan untuk mengambil
keputusan relatif lebih pendek.
-
Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas,
pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
-
Keampuan mengambil keputusan dari
peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
B. Segi negatif dalam pengambilan
keputusan berdasarkan intusi adalah :
-
Keputusan yang dihasilkan relatif kurang
baik.
-
Sulit mencari alat pembandingnya,
sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
-
Dasar-dasar lain dalam pengambilan
keputusan seringkali diabaikan.
2. Pengalaman :
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis. Karena pengalaman seseorang
dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya
dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta :
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang
dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang :
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
A. Segi positif dalam pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang adalah :
-
Kebanyakan penerimanya adalah bawahan,
terlepas apakah penerimaan tsb secara su-karela ataukah terpaksa.
-
Keputusannya dapat dapat bertahan dalam
jangka waktu yg cukup lama.
-
Memiliki otentisitas (otentik).
B.Segi negatif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
-
Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
-
Mengasosiakan dengan praktek
dictatorial.
-
Sering melewati permasalahan yg
seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.
5.Rasional :
Pada
pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan
ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati
kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg
harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a.Kejelasan masalah.
b.Orientasi tujuan.
c.Pengetahuan
alternative.
d.Preferensi yang
jelas.
e.Hasil maksimal.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN DI DALAM ORGANISASI
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar
jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Keputusan Rutin atau Terprogram
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya. Keputusan Rutin atau terprogram memiliki
struktur yang teratur karena setiap kinerja diukur secara jelas, rutin dan
berulang-ulang. Tingkat kepastian didalam keputusan ini sangat tinggi
relatifnya. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberhasilan
antara 2 alternatif atau lebih.
Contoh keputusan
terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana
makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
b. Keputusan Tidak Rutin atau Keputusan
Tidak Terprogram
Keputusan tidak rutin
adalah reputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin
atau tidak dilakukan secara berulang-ulang. Keputusan ini dilakukan ketika
sebuah organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
menyelesaikan permasalahan atau tidak, oleh karena itu keputusan tidak rutin
atau tidak terprogram
Contoh keputusan rutin
adalah dalam suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita
dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh
terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan
yang salah dan bahkan dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita
harus mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya
dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut
dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik
dan dapat memecahkan masalah yang ada.
Di sisi lain, ada pula
pembagian jenis keputusan berdasarkan pihak pengambil keputusan, yaitu :
a.
Keputusan strategis
Setiap organisasi
melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah
organisasi merupakan keputusan strategis. Kebijakan dan arah yang dimaksud
adalah keputusan-keputusan apasaja yang telah diambil dalam organisasi yang
membawa organisasi tersebut mencapai arah tujuan bersama dalam organisasi.
b.
Keputusan operasional
Adapun keputusan organisasional
menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat
menentukan efektivitas keputusan strategis yang dimabil oleh para manajer
puncak (Drummond, 1995). Keputusan operasional ini dilakukan untuk menjalankan
kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan dalam rutinitas organisasi demi
berjalannya organisasi tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut John D.Miller
dalam Imam Murtono (2009) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pengambilan keputusan adalah jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.
Dalam pengambilan suatu
keputusan individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian,
dan kecenderungan dalam pengambilan resiko.
-
Pertama, nilai individu pengambil
keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang jika ia dihadapkan
pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan. Nilai-nilai ini telah
tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari lingkungan keluarga dan
masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak berfikir untuk menyusun
atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh kesempatan untuk menang.
-
Kedua, kepribadian. Keputusan yang diambil
seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian. Dua
variabel utama kepribadian yang berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat,
seperti ideologi versus kekuasaan dan emosional versus obyektivitas. Beberapa
pengambil keputusan memiliki suatu orientasi ideologi tertentu yang berarti
keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau suatu perangkat prinsip
tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang lain mendasarkan
keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan kekuasaannya
secara pribadi.
-
Ketiga, kecenderungan terhadap
pengambilan resiko. Untuk meningkatkan kecakapan dalam membuat keputusan,
perawat harus membedakan situasi ketidakpastian dari situasi resiko, karena
keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut. Ketidakpastian
adalah kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan resiko adalah kurangnya
kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil keputusan
memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat mengendalikannya.
Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian dibanding dibawah kondisi
bahaya. Di bawah ketidakpastian si pengambil keputusan tidak memiliki dasar
rasional terhadap pilihan satu strategi atas strategi lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan secara
umum adalah :
1. Posisi atau kedudukan. Dalam
mengambil suatu keputusan posisi atau kedudukan sangat menentukan yaitu apakah
posisi seseorang itu masuk ke dalam pembuat keputusan (decision maker), penentu
keputusan (decision taker) atau karyawan (staff) karena dari penentuan posisi
inilah kemudian dapat ditentukan bagian apa yang harus dikerjakan pada
posisinya masing-masing sehingga keputusan yang diambil bisa tepat.
2. Masalah. Masalah
merupakan suatu penghalang untuk tercapainya suatu tujuan, jadi dalam mengambil
suatu keputusan harus benar-benar dipahami masalah yang sedang dihadapi
sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan juga suatu tujuan dapat
tercapai.
3. Situasi. Situasi
merupakan keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain
dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa
yang hendak kita perbuat.
4. Kondisi. Kondisi
adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya
gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan. Tujuan yang
hendak dicapai baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha yang pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang
ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.
Adapun dalam referensi
lain pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor personal adalah :
a.
Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang di miliki. Misalnya ; Kemampuan menalar, memiliki kemampuan berfikir
secara logis, dll.
b.
Motif, suatu keadaan tekanan dalam diri
individu yang mempengaruhi, memelihara dan mengarahkan prilaku menuju suatu
sasaran
c.
Sikap, Bagaimana keberanian kita dalam
mengambil risiko kepututusan, pemilihan suasana emosi dan waktu yang tepat,
mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Dan adapun faktor lain dalam pengambilan keputusan
adalah :
1. Fisik
Berdasarkan apa yang
dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada
kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang,
sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada
perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada
pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai
konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada
keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai
potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada
pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya
dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup
sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung
atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
7. Adanya tekanan Dari Luar
Adanya pengaruh tekanan
dari luar merupakan suatu proses yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau
lambatnya pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima.
8. Adanya pengaruh kebiasaan lama atau
sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik
maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang pembuat keputusan, merupakan hal
yang dapat mempengaruhi keputusannya tersebut
9. Pengaruh dari kelompok lain
Kelompok lain juga
dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok atau organisasi
tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin
organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga
dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok tersebut.
10. Faktor pengalaman
Faktor pengalaman
seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya
pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal
ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota
karena pengalaman yang pernah dialaminya.
IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Implikasi manajerial adalah bagaimana
meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas,
efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. Apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas (borderless). Tipe organisasi
transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus
halangan geografis artitisial. Para
manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif.
Implikasi
yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa
mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain dengan baik, dengan cara memanfaatkan sumber
daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut. Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu
berada.
Gaya pengambilan
keputusan :
a. Gaya Direktif
(Pengarahan)
Merupakan gaya
pengambilan keputusanyang menekankan pada cara berpikir yang rasional.
b. Gaya Analitis
Merupakan gaya
pengambilan keputusan dengan prioritas toleransi yang tinggi terhadap
ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.
c. Gaya Konseptual
Merupakan gaya
pengambilan keputusan dengan prioritas toleransi yang tinggi terhadap
ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi.
d. Gaya Perilaku
Merupakan gaya
pengambilan keputusan dengan prioritas toleransi rendah terhadap ketidakjelasan
dengan cara berpikir intuitif yang tinggi.
Link download ppt :
http://www.4shared.com/file/UZY3QqnYce/PENGAMBILAN_KEPUTUSAN2.html?
Referensi
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://dhino-ambargo.blogspot.co.id/2013/05/definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan.html
http://adipsi.blogspot.co.id/2010/06/pengambilan-keputusan.html
http://pelatihanguru.net/dasar-dasar-pengambilan-keputusan
http://annisaldinah.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-keputusan-di-dalam.html
https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/jenis-jenis-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/
https://oktafianreza.wordpress.com/2015/04/29/faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-keputusan/
http://harislukman1805.blogspot.co.id/2015/04/faktor-faktor-pengambilan-keputusan.html
http://silentreader-z.blogspot.co.id/p/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
https://izeminicho.wordpress.com/2015/05/15/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/
0 komentar:
Posting Komentar