PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Assalaamu'alaikum all,
kita lanjut ke pembahasan selanjutnya tentang perubahan dan pengembangan organisasi.
Kita langsung aja ke pembahasan ya.
PENGERTIAN
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Perubahan
adalah suatu bentuk tanggapan untuk menjadi berbeda. Bisa atas dasar inisiatif
sendiri maupun terpaksa karena keadaan. Perubahan Organisasi adalah suatu
variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam
organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam
melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah
berlaku dalam organisasi. Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh
setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga eksistensinya, akibat perubahan
zaman. Perubahan atau berubah secara
etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu
berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga istilah
serupa yaitu change interventation adalah sebuah rancangan aksi atau tindakan
untuk membuat inovasi dan merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again
yaitu individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu
seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan
prosedur kerjadalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan
Menurut
Kurt Lewin, perubahan organisasi merupakan suatu yang sistematis yakni
perubahan dari suatu topik yang haya menarik untuk beberapa akademisi dan
praktisi menjadi suatu topik yang menarik untuk para eksekutif perusahaan untuk
kelangsungan hidup oranisasi.
Sedangkan
perkembangan adalah suatu kondisi lanjutan dari keadaan sebelumnya, bisa
menjadi lebih baik ataupun lebih buruk. Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan
sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi
serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi,
desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya)
yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan. Pengembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi
dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat
mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Ada
beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi yang dituturkan oleh para
pakar, diantaranya adalah:
- Strategi untuk merubah
nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi
itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya
- Suatu penyempurnaan
yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi
- Perkembangan organisasi
merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang
sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
- Perkembangan organisasi
merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan
efektifitas organisasi
- Perkemangan organisasi
lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
- Perkembangan organisasi
meliputi perubahan yang sengaja direncanakan.
Sebuah
organisasi sangatlah perlu mengalami sebuah perkembangan, karena suatu
organisasi dapat dikatakan berhasil saat organisasi tersebut berkembang ke arah
yang positif, sehingga rakyat yang tergabung dalam rganisasi tersebut dapat
mencai tujuannya. Dan dalam suatu
perkembangan organisasi memerlukan penyesuaian sistem pada organisasi tersebut
dalam mengikuti perubahan zaman. Dan
perkembangan suatu organisasi juga dapat dijadika paramater bagi organisasi
tersebut, apakah organisasi tersebut dapat tetap eksis dan mengayomi masyarakat
organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan zaman. Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa
mengayomi atau gagal dalam mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi
tersebut maka, organisasi tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam
perkembangannya.
Tujuan
dari pengembangan organisasi adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi
organisasi yang harus diberi perubahan. pengembangan organisasi bertujuan
melakukan perubahan. Ada beberapa metode atau teknik yang sering digunakan
untuk perubahan dan perkembangan organisasi, salah satunya adalah Team
building, merupakan pendekatan yang bertujuan untuk lebih mendalami efektivitas
serta rasa puas dari masing - masing individu dalam kelompok kerjanya. Teknik
ini sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam sebuah tim. Jadi dalam
berorganisasi Perubahan sangat diperlukan dalam, peningkatan mutu serta dapat
dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi itu sendiri.
Suatu
organisasi yang sehat membutuhkan perubahan dan perkembangan di dalamnya. namun
tentunya perubahan dan perkembangan tersebut demi meningkatkan produktivitas
dan kinerja organisasi itu sendiri tanpa melenceng dari tujuan awal organisasi.
contohnya suatu negara akan selalu mengganti presidennya dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. struktur dan komposisi organisasinya berubah, tapi
kinerja harus berkembang lebih baik lagi, dengan tujuan yang sama yaitu
mensejahterakan rakyat negara.
LANGKAH-LANGKAH
PERUBAHAN ORGANISASI
Proses
perubahan dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Hal tersebut terjadi sebagai
konsekuensi dari penetapan metode, target dan sasaran perubahan, jangka waktu,
tantangan dan hambatan yang dihadapi tiap-tiap perusahaan juga akan
berbeda-beda. Berbagai pendapat tentang proses perubahan tentu saja memiliki
landasan berpikir masing-masing dan karenanya tidak ada yang dinilai keliru
dalam mengemukakan tiap-tiap pendapat. Namun terdapat satu prinsip yang berlaku
umum, ketika suatu perubahan sudah diputuskan oleh pemimpin puncak, maka semua
elemen organisasi harus memiliki komitmen untuk melaksanakan keputusan
tersebut. Untuk melakukan proses-proses perubahan diperlukan tahapan-tahapan
pelaksanaan yang jelas, terarah dan bertahap. Penetapan tahapan-tahapan yang
jelas akan memudahkan pelaksanaannya.
Langkah tersebut
terdiri dari :
1. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan
yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain
politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan
tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat
negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi
hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat
positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan
kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.
2. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu
diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi.
Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti
secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3. Menetapkan Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan
organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin
organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah
hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan
penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh
postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
6. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7. Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8. Mengubah tata aliran kerja.
9. Mengubah peralatan kerja.
10. Mengubah prosedur kerja.
11. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja
antar-personal.
Situs
http://www.cliffsnotes.com menjelaskan terdapat 8 tahapan proses perubahan yang
pada umumnya dijalankan dalam suatu proses perubahan yang direncanakan (stages
of planned change), yaitu :
Berdasarkan gambar
tersebut dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Menetapkan kebutuhan
untuk berubah (recognize the need for change)
Berbagai pemikir
manajemen dan organisasi seperti Kurt Lewin (Pendekatan Unfreeze – Change –
Refreeze), Prosci (pendekatan ADKAR), John Kotter (Model 8’s Steps), Beckhard
and Harris (Teori Motivasi), Michael Hammer dan James Champy (Pendekatan
Business Process Reengineering/BPR) memiliki pemikiran yang sama bahwa
kebutuhan untuk berubah harus diketahui terlebih dahulu. Kebutuhan untuk
berubah tentu saja dapat bersumber dari internal maupun karena adanya tekanan
eksternal. Kebutuhan untuk berubah pada umumnya merupakan sikap ketidakpuasan
para pemimpin puncak atau sebagian elemen perusahaan terhadap kondisi status
quo atau adanya keinginan untuk menangkap peluang bisnis yang lebih baik bagi
perusahaan untuk direalisasikan di masa depan.
Organisasi atau
perusahaan yang memiliki keinginan untuk berubah haru menetapkan terlebih
dahulu kebutuhan yang mendasari perubahan.
2. Mengembangkan
tujuan-tujuan perubahan (develop the goals of the change)
Setelah kebutuhan untuk
melakukan perubahan diidentifikasi dengan baik, maka langkah berikutnya adalah
mengembangkan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dari keinginan untuk berubah.
Pada tahap ini juga perlu dilakukan verifikasi ulang dalam menentukan apakah
kebutuhan untuk berubah dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai telah
sebanding dengan proses perubahan yang akan dilaksanakan. Dalam tahap
pengembangan tujuan juga perlu dipertimbangkan kebutuhan perubahan yang terkait
dengan produk, teknologi, struktur dan juga budaya perusahaan.
Penetapan tujuan
perubahan pada tingkat enterprise-wide harus dapat diturunkan pada tingkat
fungsi bisnis dan unit bisnis. Dalam prakteknya, proses penurunan (cascading
down) tujuan perubahan ke tingkat yang lebih rendah sangat krusial. Diperlukan
komunikasi dan diskusi yang sangat intensif diantara semua elemen perusahaan.
Proses penurunan tujuan tingkat organisasi perusahaan ke tingkat fungsi dan
unit bisnis diperlukan untuk memastikan terjadinya keselarasan tujuan baik
secara vertikal maupun horizontal (vertical and horizontal alignment).
Bagaimanapun, pengembangan tujuan-tujuan perubahan pada tingkat organisasi
perusahaan harus merupakan penjumlahan (agregasi) dari tujuan seluruh fungsi
dan proses-proses bisnis dalam perusahaan.
Bahkan dalam aspek yang
lebih dalam, pengembangan tujuan-tujuan perusahaan harus sudah memperhitungkan
juga pencapaian tujuan-tujuan individu pekerja dalam perusahaan.
3. Memilih agen-agen
perubahan (select a change agent)
Penunjukan agen-agen
perubahan untuk memimpin, mengelola, serta mengevaluasi proses-proses perubahan
sangat krusial dalam menentukan keberhasilan proses perubahan. Penetapan
agen-agen perubahan hendaknya memperhatikan berbagai faktor penting yang
meliputi kemampuan dan keterampilan untuk memimpin dan mengelola perubahan.
Penetapan agen-agen perubahan juga perlu mempertimbangkan diversitas dari
berbagai fungsi-fungsi bisnis dalam perusahaan, status, pengalaman, serta
karisma yang dimiliki untuk mempengaruhi berbagai elemen perusahaan secara
positif. Selain itu, agen-agen perubahan hendaknya disusun dalam bentuk sebuah
Tim Manajemen Perubahan (Change Management Office) yang diputuskan oleh
pemimpin puncak. Keputusan pemimpin puncak atas pembentukan Tim Manajemen
dimaksudkan agar tim tersebut memiliki kekuatan formal serta tanggung jawab
yang jelas untuk melaksanakan tugas mengelola proses perubahan dan bertanggung
jawab langsung kepada pemimpin perusahaan.
4. Mendiagnosis kondisi
yang ada (diagnose the current climate)
Untuk mengetahui
bagaimana sikap dan dinamika elemen perusahaan, Tim Manajemen Perubahan perlu
menyusun suatu mekanisme untuk memperoleh data dan informasi mengenai iklim
internal perusahaan dalam menghadapi proses perubahan. Bahkan dalam tahap ini
perlu disusun berbagai rancangan program pelatihan dan pengembangan yang
relevan dengan rencana perubahan. Mengingat proses perubahan akan menimbulkan
berbagai perbedaan terhadap kondisi perusahaan sebelumnya, proses mempersiapkan
kesadaran dan kesiapan (awareness dan readiness) dilakukan agar semua elemen
perusahaan pada waktunya berada dalam kondisi yang kondusif untuk melaksanakan
proses perubahan.
5. Pemilihan metode
implementasi (select an implementation method)
Pada tahap ini, setelah
kesadaran dan kesiapan untuk berubah dipetakan, Tim Manajemen Perubahan perlu
menyusun alternatif atas metode perubahan yang akan digunakan perusahaan.
Pemilihan metode perubahan yang akan dilakukan perusahaan hendaknya diputuskan
oleh para pemimpin puncak sehingga memiliki kekuatan mengikat (binding) bagi
seluruh elemen perusahaan, dan tentu saja termasuk para pemimpin puncak serta
eksekutif senior perusahaan sendiri.
6. Mengembangkan
rencana perubahan (develop a plan)
Pada tahap ini, setelah
metode perubahan ditetapkan, Tim Manajemen Perubahan harus menterjemahkan semua
langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya menjadi suatu rencana tindak
(action plan) perubahan yang bersifat operasional. Karena itu, rencana tindak
dimaksud harus mampu merangkum keseluruhan aspek perubahan yang mampu menjawab
pertanyaan tentang apa (what), dimana (where), kapan (when), dan bagaimana
(how) yang terkait dengan proses-proses dan aspek-aspek perubahan. Rencana
perubahan haruslah memiliki fungsi sebagai roadmap yang memberikan panduan
terintegrasi bagi seluruh elemen perusahaan untuk menjalankan proses-proses
perubahan.
7. Implementasi rencana
(implement the plan)
Pada tahap ini
implementasi rencana perubahan memasuki tahap pelaksanaan. Mengawali
implementasi rencana perubahan perlu dilakukan dengan seremoni tertentu yang
dipimpin langsung para pemimpin puncak dan eksekutif senior perusahaan yang
menandai dimulainya proses perubahan secara resmi. Seremoni semacam ini bukan
sekedar formalitas belaka, tetapi sebagai bentuk komitmen nyata dari seluruh
elemen perusahaan untuk berkontribusi secara maksimal sesuai peran dan tanggung
jawab yang diberikan. Dari seluruh proses-proses perubahan, tahap implementasi
adalah tahap yang paling krusial dan sangat menentukan keberhasilan proses perubahan.
Betapa krusialnya tahap ini dikarenakan seluruh sumber daya perusahaan akan
dikerahkan secara penuh untuk mendukung jalannya proses perubahan dengan tetap
menjalankan proses-proses bisnis existing. Dalam tahap implementasi diperlukan
pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran semua elemen perusahaan.
Proses-proses
implementasi ini bisa sangat melelahkan dan karenanya memerlukan daya tahan
yang tinggi dari seluruh elemen perusahaan. Tentu saja dengan kondisi semacam
ini, proses pelaksanaannya berpotensi menimbulkan berbagai hambatan, kendala
serta gangguan-gangguan. Hal tersebut adalah kondisi yang normal. Karena itu
Tim Manajemen Perubahan harus menginventarisasi berbagai permasalahan yang
muncul dan bersama-sama dengan pihak-pihak terkait mencari solusi yang tepat.
Tim Manajemen Perubahan harus terus memelihara momentum perubahan dengan
memberikan dukungan yang diperlukan kepada seluruh elemen perusahaan dalam
bentuk peningkatan keterampilan dan kemampuan, dukungan terhadap sarana dan
prasarana yang diperlukan dan juga insentif serta penghargaan sesuai dengan
kebiasaan yang sudah berlaku dalam perusahaan.
8. Mengikuti rencana
dan melakukan evaluasi (follow the plan and evaluate it)
Dalam tahap ini Tim
Manajemen Perusahaan harus memonitor perkembangan dan kemajuan pelaksanaan
program perubahan dan memastikan kesesuaiannya dengan rencana yang ditetapkan.
Namun demikian proses evaluasi atas kemajuan program semata-mata bukan untuk
melihat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan rencana, tetapi jauh lebih penting
dari itu kemajuan proses perubahan harus dilihat dari perubahan dalam bentuk
peningkatan target-target bisnis perusahaan serta perbaikan kinerja perusahaan
dalam berbagai aspek. Hal tersebut menjadi sangat penting karena proses
perubahan dimaksudkan untuk memperoleh kemajuan dan peningkatan pencapaian
target dan kinerja perusahaan dan bukan semata-mata untuk kepentingan program
perubahan itu sendiri. Karena itu, jika pelaksanaan proses perubahan tidak
memberikan perbaikan dalam aspek-aspek tersebut, maka berbagai hal harus
dievaluasi dengan menyeluruh dan dilakukan perbaikan-perbaikan agar tujuan
perubahan perusahaan betul-betul dapat dicapai secara berkualitas.
Pakar manajemen dari
Harvard, John P. Kotter mengidentifikasi delapan langkah yang setiap organisasi
harus ikuti untuk meraup keuntungan jangka panjang dari perubahan organisasi
dengan :
1. Incease Urgency,
Menumbuhkan ‘sense of urgency’ dimana setiap orang akan merasa terdorong untuk
segera melakukan perubahan yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan jika
ditemukannya alasan / faktor yang benar-benar kuat mengapa perubahan perlu
dilakukan. Untuk itu perlu ditunjukkan fakta/ data yang dapat dilihat,
dirasakan, disentuh agar orang-orang mau dan merasa perlu untuk berubah. Jika
orang tidak melihat adanya data / fakta bahwa mereka harus berubah maka yang
terjadi adalah orang-orang tidak akan mau berubah. Mereka akan tetap berada di
zona nyaman karena mereka merasa tidak ada alasan yang kuat untuk berubah.
Harus ada rasa ‘keterdesakan’ yang bisa dilihat selain oleh pemimpin juga oleh
orang yang dipimpinnya.
2. Build The Guiding
team, membantu pembentukan kelompok yang akan memandu proses perubahan (change
agents) yang mempunyai kapabilitas yang memadai baik dari sisi anggota kelompok
maupun metode pelaksanaannya. Untuk berubah diperlukan orang-orang yang yakin
bahwa perubahan akan mengarah ke arah yang lebih baik. Karena itu perlu
dibentuk kelompok yang tugasnya menunjukkan antusiasme, komitmen, kepercayaan
bahwa dengan perubahan yang akan dilakukan akan menghasilkan hasil yang lebih
baik. Mereka inilah agen-agen perubahan yang akan mendorong orang-orang
disekitarnya untuk mendukung jalannya perubahan. Karena itu perlu dilakukan
komunikasi yang rutin dengan para agen ini agar memantapkan tujuan perubahan,
saling mendukung dan meminimalisir rasa frustasi yang mungkin timbul.
3. Get The Right Vision
Visi yang sudah ada harus diterjemahkan dalam bentuk strategi yang menantang
untuk dilaksanakan. Tanpa visi yang jelas, tidak akan ada yang mau mengikuti
arah perubahan yang diusung, kalau pun ada, di tengah jalan mereka akan
kehilangan arah. Visi ini harus dapat dipilah-pilah dalam time frame yang
jelas, apakah tahunan, semesteran, atau triwulan serta dengan melihat pula
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Dengan demikian setiap
orang akan dapat melihat arah yang jelas mengenai tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam bentuk implementasi sehari-hari.
4. Communicating for
Buy In Visi dan strategi yang disampaikan harus komunikasikan sehingga terjadi
kesamaan dan pemahaman yang baik serta dapat diterima di seluruh jajaran. Visi
yang baik harus terkomunikasi dengan jelas dan terarah. Dan yang penting adalah
bentuknya tulus, sederhana, tidak rumit serta memberikan contoh nyata (role
model) akan visi yang sudah diaplikasikan. Perbaikilah saluran-saluran
komunikasi yang digunakan sehingga pesan-pesan yang tidak perlu dapat
dieliminir. Dan dapat pula digunakan teknologi untuk membantu mempercepat
proses komunikasi (situs resmi, internal email blast, dll). Komunikasi yang
baik dapat dilakukan dengan cara: content (metaphor, analogy, simplicity,
stories, etc) & context (repetition, multiple forums, role model, events,
etc)
5. Empower Action,
mengatasi secara efektif rintangan-rintangan yang timbul yang dapat memantapkan
pengalaman dalam mengelola perubahan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
diri. Selain itu perlu juga dukungan dalam bentuk alat-alat (resources) yang
memadai agar semua orang dapat bertindak untuk mencapai visi. Termasuk pula
adalah dorongan agar team mampu keluar dari pola pikir standar dan dapat
‘keluar’ mengambil langkah-langkah terobosan yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
6. Create Short Term
Win Meraih kemenangan-kemenangan kecil /jangka pendek. Karena perubahan pada
umumnya tidak dapat dicapai dalam tempo yang singkat maka dibutuhkanlah
milestone-milestone kecil untuk memberi tanda sudah sampai dimana proses
perubahan yang dijalankan. Karena itu dibutuhkanlah perayaan-perayaan kecil
(short term wins) dalam bentuk pemberian penghargaan agar semangat para pengusung roda perubahan ini
dapat terus dijaga agar tidak redup. Adalah perlu untuk terus mengupayakan agar
semangat para pendukung perubahan ini tetap menyala karena proses perubahan
menuntut stamina fisik & mental dalam waktu yang panjang. Selain itu, short
term wins ini juga memberi isyarat kepada mereka yang belum ‘bergabung’ untuk
dapat bergabung karena inilah ‘jalan’ yang ‘benar’. Akan jauh lebih baik jika
‘perayaan’ meraih kemenangan kecil ini dilakukan dalam exposure yang luas
sehingga ada banyak orang yang menyaksikan sehingga pada penerima penghargaan
ini dapat lebih percaya diri, mantap dan semakin yakin akan arah yang di tuju.
7. Don’t Let Up Jangan
berhenti, lanjutkan terus proses perubahan sebelum visi terwujud. Lakukan terus
upaya untuk meningkatkan sense of urgency sehingga nyala api perubahan tidak
redup di tengah jalan. Selalu tunjukkanlah bahwa proses perubahan ini masih
akan berlanjut sapai tercapainya visi yang dicanangkan. Tetapi, haruslah
dicatat bahwa proses ini jangan sampai membuat kondisi fisik dan emosi terganggu
dan mengorbankan kepentingan pribadi, karena dalam jangka panjang jika ini
terjadi, yang mendapatkan imbasnya adalah proses perubahan itu sendiri.
Gunakanlah momentum-momentum, seperti misalnya pada perayaan hari jadi
perusahaan / peringatan hari besar sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan
bahwa perubahan belum selesai. Lakukanlah -jika perlu- perubahan sistem,
struktur, kebijakan-kebijakan, prosedur hingga kultur organisasi sehingga
sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
8. Make change stick
Pastikanlah agar perubahan tertanam sebagai budaya perusahaan sehingga
perubahan benar-benar mengakar sampai ke struktur organisasi yang paling bawah.
John P. Kotter mengingatkan, bila satu saja tahapan itu dilewati, maka kita
hanya akan menghasilkan apa yang disebutnya sebagai “illusion of speed”
(kecepatan maya) yang dapat menghasilkan perubahan yang tidak sempurna.
PERENCANAAN
STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dalam Pengembangan Organisasi:
Yaitu dengan
memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik,
teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter
organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing,
wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang
memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.
Terdiri dari eavaluasi
SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs)
strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan
membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang
penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme,
prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan
pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota
organisasi.
Adalah pengembangan
planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman
yang disinergiskan dengan kondisi internal.
Misi Organisasi adalah
tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi.
Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri
khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya
nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat
meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan membantu
meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktiv. Namun sebelum
mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan analisis stakeholder. Dalam hal
ini stakeholder organisasi adalah, SDM, atau organisasi apapun dieksternal yang
yang dapat melakukan perhatian yang dipengaruhi oleh hasil itu.
Adalah hasil akhir
aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan
dengan mengukur sasaran.
Strategi merupakan konsep
perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan
tujuan.
Adalah pedoman luas
yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini bersifat general
yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di interpretasikan dan di
implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi
masing-masing.
Adalah proses dimana
manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur.
Adalah pernyataan
aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan pereencanaan sekali
pakai.
Adalah program yang
dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam
biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.
Sering juga disebut
dengan standard operating proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang
menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
- Evaluasi dan
Pengendalian
Adalah proses yang
melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan
kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi
adalah bentuk peningkatan efektivitas organisasi : produk, efesiensi, dan
kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah,
kemampuan berrtahan dalam jangka panjang.
IMPLIKASI
MANAJERIAL
Sebab
yang terjadi karena adanya perubahan dan pengembangan organisasi adalah sebuah
organisasi tersebut akan mengalami peningkatan baik dalam kinerja maupun hal
lainnya, organisasi tersebut juga tidak akan diam/stuck di dalam suatu posisi
melainkan terus berkembang semakin hari.
Download PPT :
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi#Perubahan_Dan_Perkembangan_Dalam_Berorganisasi
http://dessymarantika7.blogspot.co.id/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
http://aditb-gunadarma.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kelompok-5-perubahan-organisasi.html
http://walk-the-talk.info/tahapan-proses-perubahan-organisasi/
http://quickstart-indonesia.com/8-langkah-perubahan-transformasi-organisasi/
http://candra-zulisman.blogspot.co.id/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html